Penanaman bakau atau mangrove sekarang ini sangat gencar dilakukan di daerah manapun tak terkecuali di Pasuruan sendiri. Apalagi menurunnya kawasan hutan bakau ini cukup drastis. Ini menumbuhkan keinginan dari kalangan yang berkepentingan mengadakan penanaman kembali hutan-hutan bakau ini. Penanaman ini melibatkan kalangan siswa-siswa sekolah, untuk menciptakan rasa kepedulian terhadap bakau dan lingkungan.
Penanaman bakau di Pasuruan beberapa waktu lalu melibatkan perwakilan siswa dari setiap SMP dan SMA sekota Pasuruan.
Penanaman yang dilakukan di daerah Kepel, Pasuruan ini memberikan kesan tersendiri bagi kami perwakilan dari SMAN 3 Pasuruan. Sejak pertama mendapatkan informasi untuk mewakili acara tersebut kami sangat antusias, dari SMA 3 sendiri mengirim perwakilan sebanyak 30 orang saat itu. Kami berangkat bersama beberapa guru sebagai pendamping kami saat disana. Kami berangkat pukul 7 pagi seharusnya pukul 6 kami berangkat tetapi kendaraan yang akan kami tumpangi baru datang pukul 7. Kami menunggu dengan mengobrol setelah absen. Ketika kendaraan yang akan kami tumpangi datang datang, kami kaget karena yang digunakan bukan kendaraan yang seperti kami bayangkan tetapi sebuah truk yang biasa digunakan untuk mengangkut pasir. Ketika truk itu datang kami tertawa tidak berhenti sampai naik di atas truk kami juga masih tertawa.
Perjalanan menuju tempat tujuan kami tak berhenti tertawa karena harus diakui ini pertama kali kami menaiki truk seperti ini. Sampai di tempat penanaman jalan menuju daerah penanaman yang di pantai masih cukup jauh dan kendaraan kami tidak bisa terus mengantar kami, pada akhirnya kami harus berjalan kaki dengan udara yang cukup panas saat itu. Perjalanan menuju lokasi penanam sebenarnya lumayan menguras tenaga, lokasinya berada berdekatan dengan tambak milik masyarakat.
Sampai di tempat tujuan penanaman kami masih harus berjuang untuk menanam bakau yang kami dapat, karena tempat yang akan di tanami agak ketengah pantai, jadi kita harus berjuang karen air lautnya sampai sepaha masih ditambah dengan lumpur yang membenamkan kaki cukup dalam dan celana training yang kami pakai menambah berat jalan kami. Disini kami juga melatih kerjasama antar satu dengan yang lain, karena harus membantu teman-teman yang lain jika ada yang erjebak lumpur dan tidak bergerak tidak peduli adik kelas atau laki perempuan, ini bisa menambah kesolitan dan keakraban kami. Karena kebanyakan kami yang ikut tergabung dalam kelompok pecinta lingkungan hidup SMAN 3 Pasuruan.
Setelah menanam kami berfoto bersama untuk dokumentasi sekolah dan kami sendiri, sayang pendamping kami tidak dapat ikut berfoto bersama. Sekarang kami lebih mengetahui mengapa pohon bakau sangat diperlukan di daerah tropis pinggir pantai seperti ini, karena pohon bakau dapat mencegah abrasi serta dapat juga digunakan untuk pembudidayaan ikan bagi petani tambak. Maka sedari itu sejak tadi ada tambak yang memang di jadikan satu dengan tambak milik masyarakat jadi di tengah hutan bakau disekitarnya dikelilingi oleh tambak. Dan selain itu pohon bakau sendiri hanya dapat tumbuh didaerah tropis seperti Indonesia.
oleh :
JOGOJAGAD_KPLH SMAN 3 Pasuruan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar